Si Kuning yang telah menguning

5:51 pm



Semangat pagi!

Bagi sebagian orang, memang yang pertama yang berkesan seperti cinta pertama, pacar pertama, ciuman pertama, pegangan pertama, malam pertama, hamil pertama (bukan hamil duluan ya) yang berbuah anak pertama. Nah! sampe-sampe di sebuah forum komunitas terbesar di Indonesia itu ada pertamax gan. Setelah itu pasti minta cendol dan jangan di timpuk pake bata.



Kembali lagi kepada si Kuning yang telah menguning, #Nah! Kali ini akan menceritakan pengalaman malam pertama #eh maksudnya belajar naik mobil untuk pertama kali. Mungkin temen-temen belajar mobil pertama kali, ada yang otodidak dan ada yang menggunakan kursus mobil. Entah itu belajar mengendarai mobil menggunakan mobil-mobilan seperti bom-bom car atau PS dan dikenyataan.

Alhamdulillah belajar mobil tidak merepotkan instruktur tempat kursus atau teman karena meminjam mobilnya. Belajar mengendarai mobil memang tidak semudah naik mobil. Kalau naik mobil itu tinggal memindahkan kaki dan *maaf bokong. Nah! Kalau mengendarai itu mobil itu memainkan kaki, tangan, dan mata, cuma *maaf bokong aja yang ga dimainin. Yaiyalah…

Nah! Mobil yang digunakan untuk latihan yaitu bernama si Kuning. Keluarga dan temen-temen menyebutnya si Kuning. Kenapa dipanggil kuning? Karena berwarna kuning. Mobil klasik dengan modifikasi yang belum selesai. Bukan mobil mewah dan mobil pada umumnya. Mobil pertama yang berkesan hingga detik ini. Pengalaman mengendarai mobil pertama dengan Ayah yang baru bisa memang menimbulkan sensasi-sensasi tertentu. Apalagi ditambah setiap kali belajar tidak bisa membedakan mana arahan atau ceramahan.

Banyak temen yang bertanya, kok bisa orang yang baru bisa bawa mobil udah bisa ajarin bawa mobil? Ya bisa. Saya hasilnya. Pengalaman pertama kali membawa si kuning ke jalan raya bersama Instruktur nomer 1 yaitu di dalam mobil terdengar suara istighfar, bersholawat, awas, rem, dan lain-lain. Lucu sekali, layaknya spektaktor sepak bola. Bisa dibayangkan? Ketika mobil jauh atau tiba-tiba mendekat lalu di minta untuk nge-rem/klakson. Cuma bisa tertawa dalam hati. Yap, tapi bersyukur bahwa sekarang bisa mengendarai mobil dan dengan bangga bahwa bisa belajar sama orang yang baru bisa. Dan sangat mensyukuri peristiwa ini.

Sekarang, si Kuning telah menguning dan telah terbawa angin. Belum sempat mengabadikannya sudah pergi dari peraduannya. Pergi tengah malam dan baru tersadar di pagi hari dan telah tiada. Ragamu sudah tiada namun kenangan bersamamu telah abadi. Mohon doanya ya kawan agar jiwa si Kuning bisa masuk ke mobil yang ada digambar ini dan bisa segera ada dirumah. Amin.. Amin ya Rabbal Alamin.

Akhir kata, Sudahkah temen-temen merasa bersyukur sekarang? Dan sudahkah temen-temen merasa orang yang paling beruntung di dunia?

Yang selalu bersyukur,

Januar Dimari
@januarfariki

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

LIKE US ON FACEBOOK