Perjalanan 3 hari yang “ngangeni” Final
4:30 pm
Perjalanan 3 hari yang “ngangeni”
Ditulis di Jakarta oleh Rylarian M. Januar Fariki dengan penuh kecintaan.
Tiga pria sudah duduk sila dengan manis (kiasan, aja)
dalam ruangan sekretariat rotary purwokerto yaitu Koko Jason (Hendri),
Bram Anjelo dan Jamal. Selanjutnya disusul kedatangan dari Batam Tonji,
Christin, dari Jogja Ditta, Rico, dkk , dari Bandung yaitu Afit, dkk. Ya
selanjutnya saatnya menjemput Andri, Asih, dan Cepo dari Jakarta. Di
perjalanan menuju kaki gunung selamet kita dibagikan kaos Hijau
mentereng dengan tulisan RYLA 2013, “Social Entrepreneurship”.
Jalan
berkelok-kelok, ngepas dengan bus dan menanjak sempat membuat khawatir
kalau ada mobil yang berlainan arah. Kembali lagi nikmati sajalah.
Ngobrol-ngobrol mengenai keadaan purwokerto, Gunung Slamet, dan
lain-lain membuat waktu terasa cepat. Tiba-tiba sudah sampai di
baturaden Purwokerto. Rylarian Indra mengumumkan untuk mengganti pakaian
dengan kaos yang dikasih. Serentak laki-laki mengganti di dalam mobil
setelah wanita turun.
Sesudah turun dari mobil suasana
yang asri dan sejuk menyeruak masuk ke dalam indera penglihatan dan
penciuman yang membuat damai. Pepohonan yang rindang dengan jalan
setapak dari batu-batu kali menambah keasrian tempat tersebut. Setelah
berjalan cukup jauh, kita melewati tenda. “Wah ada yang habis tenda nih”
pungkas ke Rico, sambil melewati tenda yang ternyata hotel kita. Sampai
di sebuah tempat yang terbuat dari bamboo, kami berpikir bahwa akan
menginap disini.
Bersalaman
dan sambil bertegur sapa dengan rotary, kami mulai mencicipi hidangan
ringan dan berat. Setelah mengambil name tag dan perlengkapan lainnya
lalu diminta ke tempat untuk opening acara. Acara RYLA 2013 dibuka oleh
DG Dwi, dilanjutkan dengan materi Rotary dan Generasi Muda oleh DGE Eva.
Materi DG Dwi mengenai Leadership yaitu 3C Knowledge/Competence, contacts/connection, and communication. Selanjutnya dari DGE Eva mengenai Rotary dan Generasi muda. Banyak sekali yang materi yang dibawakan mulai dari core Rotary yaitu Service, Fellowship, dan Integrity, sampai ke Leadership yaitu dream
– vision – plan early & set goals – communication – delegates –
keep monitoring – be a good listeners – lead by example – give &
serve. Dan masih banyak lainnya. Setelah itu dilanjutkan dengan sholat Jumat.
Wohoo…
Setelah perut terisi saatnya kita bermain dengan tali dan alam. Dimulai
dari ketinggian 2 meter, 4 meter, dan 8 meter. Permainan sungguh
beragam, mulai dari lewati jalan menggunakan tali, kelilit tali, roda
gila, lompat tarzan, tapal kuda sampai dengan flying fox. Pengalaman
pertama yang sungguh menegangkan. Ngantrinya pun lama sekali. Satu
tempat saja bisa memakan waktu 30 – 45 menit. Beberapa tempat telah
dilalui dan saatnya di ketinggian 8 meter yaitu di tapal kuda, sekitar
kuku tangan berdarah karena terlalu erat memegang talinya. Skip di tapal
kuda dan langsung meluncur dari ketinggian 8 meter dengan flying fox.
Puas bermain tali saatnya menikmati dinginnya air gunung.
Setelah
makan malam telah selesai, saatnya duduk manis sambil mendengarkan
materi selanjutnya dari PDG Mustain yaitu Creative Leader dan AG Anton
yaitu Effective Communication. Materi yang memang pas disajikan malam
hari selain cobaan untuk tidak tidur pada saat dibawakan.
Keesokan
hari, kita full materi mulai dari personal branding dari PDG Mustain,
PDRR Indra, PP Agung, Idham M, Paguyuban Desa Kemutu, lalu kunjungan
kelompok SDM Desa Karangsalam. Semua itu menambah pengetahuan mengenai
social entrepreneur. Enterprise yang sudah menggunakan social
entrepreneur adalah bamboo swiss van java dimana mereka memberdayakan
kampung mereka garut untuk mengolah bahan mentah bambu menjadi sesuatu
yang bernilai dengan teknik sederhana. Pengetahuan yang salah selama ini
yaitu bahwa namanya social selalu tidak mengambil untung. Dan bahwa
pengusaha social, keuntungannya selalu dibagikan ke social juga. Social
entrepreneur itu bisnisnya melibatkan masyarakat di suatu tempat yang
memberdayakan sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang hasil
olahannya dapat di jual baik di dalam maupun di luar negeri. Dengan
adanya social entrepreneur di sebuah masyarakat dapat menambah
perekonomian dan nilai di masyarakat tersebut.
Lalu
malam hari kita ada talent show dan api unggun di tengah-tengah tenda
teletubis. Dikarenakan sehabis pembuatan api unggun memakan waktu lebih
lama. Satu persatu teman-teman pulang ke tenda teletubisnya
masing-masing.
Anehnya
kita bangun dari tenda teletubis yang beralaskan selembar karpet dan
sleeping bag, badan kita fresh dan segar. Memang badan kita sempat
pegal-pegal dan sakit ketika bangun, tapi setelah itu Alhamdulillah
seger banget.
Hari terakhir, inilah waktu yang
ditunggu-tunggu bermain dengan ketinggian (canyoning) dan air (water
sliding). Mungkin ini pertama kalinya juga menuruni bebatuan terjal
ketinggian 20 meter dengan menggunakan seutas tali. Adrenalin sungguh
terpacu! Setelah itu saatnya menyusuri sungai sambil minum dari mata air
asli. Segarnya terasa.
Jauh juga kita menyusuri sungai
tibalah saatnya melompat dengan ketinggian 4 meter, ada yang melompat
dengan pasti dan ada juga yang ragu-ragu. Tidak ada jalan yang lain
selain loncat atau di turunkan menggunakan tali dan terkena bebatuan.
Setelah semua teman-teman loncat saatnya kita kembali dan memakan bubur
kacang Ijo yang hangat.
Terdengar bahwa kita tidak akan
jadi watersliding dari panitia membuat kita merasa sedikit kecewa.
Yeeyy… Watersliding oh watersliding. Bagaimana caranya watersliding?
Menggunakan apa untuk watersliding? Caranya gampang sekali yaitu
menggunakan pelampung, siapkan bokong dan tangan anda. Pelampung biar
menjaga untuk berada di atas permukaan air, bokong digunakan untuk
bantalan dan tangan untuk sebagai dayung. Kalau aliran air kuat, kita
bisa terdorong dan mengikuti aliran air lho. Watersliding juga bisa
berbahaya kalau tidak hati-hati dan tanpa di damping oleh instruktur.
Ini adalah pengalaman baru mulai dari ketinggian dan menyusuri sungai.
Pengalaman
selama tiga hari bersama teman-teman baru, lokasi baru dan melakukan
sesuatu yang baru meninggalkan kesan tersendiri. Ya kalau dibilang “tiga
hari untuk selamanya“, kata RYLArian Arga. Terima kasih kepada Rotary
Jakarta Kebayoran yang telah mensupport dan memberikan saya kesempatan
untuk mengikuti RYLA. Izinkanlah aku dan teman-teman menjadi social
entrepreneur di kemudian hari.
Ternyata aku lebih kangen sama tenda-tenda teletubis dibandingin sama kamarku. Pengalaman tiga hari yang ngangeni… Kalau kamu bagian apa yang ngangeni?
0 comments