Begajulan Crew - Part 1
11:31 am
Waah,
sudah lama ya gak nulis-nulis Nah! dimarigraph again.
Maklumlah kesibukan dalam ranah entertainment dan infotainment. Sibuk
syuting sama dikejar striping ftv sinetron kejar tayang. Jadi abis
dikejar, trus di tayang-tayang & di manja. #eh. Udah ah
ngayalnya.
INSYA
ALLAH.
Kalau
ngomongin temen (entah didepan, dibelakang, dan disamping), pasti
didunia ini punya pertemanan. Makanya dari beberapa tahun silam, saya
selaku pengamat, tren frenzone (mijon, ijon, & sejenisnya)
meningkat sangat drastis. Dan trend ini dimulai dari tingkat bayi,
dimana para orang tua sudah memperkenalkan nama bayi masing-masing
dan yang lebih parahnya lagi ujung-ujungnya menjodohkan. Nyatanya
dilapangan, praktek ini masih dijalankan oleh sebagian mama-mama
(muda). Aah bergejolak!
“Halo,
oliviaaa”, seraya menggendong bayi dengan muka yang
berhadap-hadapan.
“Haloo
juga Janz tampan”, timpal mama muda yang satu lagi menggebu-gebu.
Lalu
para mama muda saling lempar pujian untuk anaknya dan berujung
membuat perjanjian tidak tertulis (tapi terucap dan tanpa materai
6ribu).
Dengan
matanya yang berbinar-binar dan mantap, “Nanti kalo gede, kita
jodohin yuk!”.
DANG!
Menurut
saya dan pastinya keluarga cemara: selain keluarga, emas, surat utang
negara, saham, obligasi, tanah, dan pertemanan, merupakan harta yang
paling berharga. Teman juga bisa menjadi tempat luapan suka, duka dan
segala curahan hati yang mendalam selain sujud kepada Allah. *Tsaah
Teman
dapat memberikan dampak pengaruh positif atau negatif bagi diri kita.
Tapi balik lagi, tergantung diri kita apakah mau mengikutinya atau
tidak. Kita memegang penuh kendali atas diri kita. Hidup kita, ya
hidup kita.
Bukan
hanya tarzan yang punya teman, saya pun juga punya! Ini bukan
sama-samain ya. Saking deketnya, mungkin sudah seperti keluarga
sendiri. Hidup dalam perantauan selama beberapa bulan dalam kondisi
yang sama ,membuat hubungan batiniah menjadi lebih dekat dan saling
mengenal satu dengan yang lainnya. Ya namanya juga manusia, pasti ada
kekurangan maupun kelebihannya. Tapi ya begitulah teman!
Dengan
bangga dan dalam keadaan sadar, saya ceritakan sedikit teman yang
sering banget kalo ketemu pasti ujung-ujungnya beli
tiket/ngerencanain begajulan. Dengan impian serta niatan untuk
keliling dunia meskipun.... Ah sudahlah!
Selalu
berkata “MAU AJA DULU”, sambil tangannya diatas dada, ulangi
hingga 10 kali.
Semacam
password atau dokrin yang ditanamkan ketika bertemu.
Saya
mau mulai dengan founder begajulan yaitu Ilham. Sering
dipanggil Ilham, dengan nama panjang Ilham. Nama dipaspor pun Ilham.
Pertama kali begajulan keluar negeri, ketiga negara, Singapura lah
menjadi negara yang menyadarkan bahwa nama 'Ilham' harus ditambahkan
dengan nama keluarga atau pengulangan nama.
Kami
bertiga kaget, ketika Ilham dibawa ke ruang imigrasi Singapura.
Pikiran kami bertiga pun dibuatnya melayang, “Apakah Ilham akan
dideportasi layaknya imigran gelap?, Apakah pihak imigrasi tahu,
bahwa Ilham pelarian dari kantor karena cutinya ditolak?, Apakah
pihak imigrasi tahu, kalo Ilham tidur kakiknya suka geser ke
kiri-kanan?, Apakah mereka tahu juga, kalo setiap Ilham masak, pasti
dapur langsung ngebul dan sempet membuat kebakaran dikosan?”.
Yang
kedua, sebenernya lebih gak enakan dan lebih menghormati (sesuai
dengan ajaran di sekolah & di rumah), Co-Founder Begajulan
Crew yaitu Vava. Sering dipanggil brur, boss gendut, dan Pak Vava.
Brur yang satu ini pun mungkin sering di-tua-kan dalam grup.
Pemikiran-pemikirannya pun sering diperhitungkan dan dikalikan.
Vava,
pribadi yang senang membantu dan dibantu. Dengan kata “Tolong
dibantu ya” melekat dalam kesehariannya. Sudah memiliki anak
bernama 'acen' dan menjadi anak pertama & pembukaan dalam grup
begajulan. Senang mengenakan kaos dalam singlet swanbrand bolong dan
celana pendek berwarna pink ketika jalan-jalan dipantai kuta. Itu
dulu 6-7 tahun, sebelum istrinya membuang semua itu. Salah apa
swanbrand dan celana pink itu? Huhuhu
Yang
ketiga, ah sepertinya tidak usah saya ceritakan. Dengan tertawa khas
gigi ginsul sudah terjawab. Tapi yasudahlah saya ceritakan.
Co-Founder begajulan lainnya yaitu Fauzi Mubarak. Sering
dipanggil Oji atau Tugit. Tapi kalo Agung ngomong, pasti ada kolkolah
suqro dengan intonasi yang dalam pada kata 'g'. Jadi “Togggghiiit”.
Baru
saja menikah dengan gadis yang diidam-idamkan, belum tentu sebaliknya
ya. Mendapatkan pria seperti Oji, Yosi pun sangat beruntung. Entah
ini berlaku sebaliknya atau engga. Mohon maaf karena saya belum
riset. Tapi yang pasti, keluarganya sangat beruntung memiliki anak
sebaik Oji. Gemar menitipkan pakaian & celana dalam disetiap
laundry, membuat Oji tak serta merta cukup menutupi semua
kebutuhannya selama menjadi anak kosan di Bali. Tak ayal celana dalam
Ilham pun sempat dipinjam dan berniat dikembalikan (cd yang sama &
sudah dipakai) pada saat pulang ke Jakarta.
Co-founder
selanjutnya yaitu Agung Priyohartanto. Sering disebut Agunk, bung
tong, jombenk, dan boss metromen. Sering menjadi musafir dengan
alasan kerja, dan baru di bulan ini, selama jadi muasafir, sempat
dilarikan ke Rumah Sakit karena dia sakit.
Menjadi
musafir bukan cuma dalam dunia kerja melainkan dalam percintaan juga.
Rela menempuh jarak Jakarta – Cianjur hanya untuk bertemu dengan
gadis pujaan yang kini menjadi istrinya. Terkadang mengeluh maaf
bokongnya suka kepanasan. Saya sarankan untuk duduk menggunakan perut
atau kepala.
Ada
kejadian lucu sewaktu begajulan ke Malaysia oleh bung Tong ini.
Berhubung waktu yang sudah mau habis kali ini, saya tutup saja
tulisan kali ini.
Pembahasan
Agung masih sangat lama dan panjang sekali sama seperti presentasi
slidenya 72, mohon kiranya temen-temen semua dapat menunggunya.
Barangkali
ada yang mau nambahin? Feel free ya di komen.
Ayo
tebak, siapakah yang akan saya bahas selanjutnya?
Salam
sayang,
Januar
dimari
Begajulan
Crew
0 comments